Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tumbuhan berbunga adalah kelompok terbesar
tumbuhan yang hidup di
daratan. Namanya diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ
reproduksi dalam bentuk
bunga. Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup (dikatakan tertutup karena bakal biji terlindung di dalam
bakal buah atau ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok
tumbuhan berbiji yang lain:
tumbuhan berbiji terbukaatau Gymnospermae.
Dari kedua ciri tersebut muncullah nama
Anthophyta ("tumbuhan bunga") dan
Angiospermae ("berbiji terbungkus/tertutup"). Nama lain yang juga dikenakan kepadanya adalah
Magnoliophyta ("tumbuhan sekerabat dengan
magnolia"). Nama
Angiospermae diambil dari penggabungan dua kata
bahasa Yunani Kuno: αγγειον (
aggeion, "penyangga" atau "pelindung") dan σπερμα (
sperma, bentuk jamak untuk "biji") yang diperkenalkan oleh
Paul Hermann pada tahun
1690. Dalam sebagian besar sistem taksonomi modern, kelompok ini sekarang menempati
takson sebagai
divisio. Namun demikian, klasifikasi terbaru berdasarkan
APG (
Sistem klasifikasi APG II) menempatkannya dalam suatu
klad yang tidak menempati suatu takson dan dinamakan
angiosperms.
[sunting]Ciri-ciri khas
Tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok lain berdasarkan
apomorfi (ciri-ciri terwariskan) yang khas dikembangkan oleh kelompok ini. Kebanyakan ciri-ciri ini terletak pada bagian reproduktif. Berikut adalah ciri-ciri tersebut:
Bunga menjadi penciri yang paling nyata dan membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain. Bunga membantu kelompok tumbuhan ini memperluas kemampuan
evolusi dan
lungkang (ruang prasyarat hidup atau
niche)
ekologisnya sehingga membuatnya sangat sesuai untuk hidup di daratan.
Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada
organ dengan fungsi serupa pada tumbuhan berbiji terbuka (yaitu
strobilus). Benang sari telah berevolusi untuk dapat beradaptasi dengan
penyerbuk dan untuk mencegah
pembuahan sendiri. Adaptasi ke arah ini juga memperluas jangkauan ruang hidupnya.
- Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi
Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam
serbuk sari dan hanya terdiri dari tiga
sel) sangat membantu mengurangi waktu antara
penyerbukan, di saat serbuk sari mencapai organ betina, dan
pembuahan. Selang waktu normal antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24 jam. Pada Gymnospermae waktu yang diperlukan untuk hal tersebut dapat mencapai setahun.
- Karpela menutup rapat bakal biji
Karpela atau daun buah rapat membungkus
bakal biji atau ovulum, sehingga mencegah pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol oleh
putik untuk membuahi
sel telur(
ovum). Setelah pembuahan, karpela dan beberapa jaringan di sekitarnya juga akan berkembang menjadi
buah. Buah berfungsi adaptif dengan melindungi biji dari
perkecambahan yang tidak diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.
- Ukuran gametofit betina sangat tereduksi
Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat berkurang menjadi hanya tujuh sel dan terlindung dalam
bakal biji. Ukuran yang mengecil ini membantu mempercepat perkembangan hidup tumbuhan. Hanya kelompok Angiospermae yang memiliki perilaku
semusim dalam proses kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah menjelajah lungkang yang jauh lebih luas.
Pembentukan
endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat mendukung adaptasi karena melengkapi
embrio atau
kecambah dengan cadangan makanan dalam perkembangannya. Endosperma secara
fisiologis juga memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan muda dalam perkembangannya.
Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) bagi seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan dipertentangkan dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah
achene atau berkarpela terbelah. Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap sebagai biji dan "terbuka". Kedua istilah ini dipakai oleh
Carolus Linnaeus dengan pengertian yang sama tetapi digunakan sebagai nama-nama dari kelas Didynamia.
Ketika
Robert Brown pada tahun
1827 menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka (tak terlindung) pada
sikas dan
tumbuhan runjung, ia memberikan nama Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun
1851 Wilhelm Hofmeister menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada
kantung embrio dari tumbuhan berbunga (
penyerbukan berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga sekarang.
[sunting]Pembagian internal (taksonomi)
Sistem klasifikasi Cronquist membagi tumbuhan berbunga menjadi dua kelompok:
Magnoliopsida dan
Liliopsida. Nama pemeri lain yang diizinkan dalam Pasal 16
ICBN adalah
Dicotyledoneae (dikotil) dan
Monocotyledoneae (monokotil) atas dasar sejarah dan menunjukkan satu ciri cukup mudah untuk diamati meskipun tidak selalu demikian: tumbuhan dikotil memiliki dua
daun lembaga sedangkan tumbuhan monokotil memiliki satu daun lembaga.
Sistem APG, yang menggunakan konsep
kladistika dan banyak memakai
metode pengelompokan statistika (
clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan kelompok
monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya
monocots (bentuk jamak dari
monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok bersifat
parafiletik). Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai
eudicots atau
tricolpates. Nama
eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri-ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima
mahkota bunga dan empat atau lima
kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap parafiletik, biasa dinamakan sebagai
paleodicots (
paleo- berarti "purba" atau "kuno") untuk kemudahan penyebutan.
|
Hubungan filogeni di antara delapan kelompok tumbuhan berbunga yang dipakai saat ini. |
[sunting]Keanekaragaman jenis dan manfaat
Berbagai bunga dalam
slideJenis tumbuhan berbunga diperkirakan berkisar antara 250.000 hingga 400.000 yang dapat dikelompokkan hingga paling sedikit 402
suku(berdasarkan taksiran dalam Sistem APG II). Sistem APG 1998 menyatakan terdapat 462 suku. Monokotil mencakup sekitar 23% dari keseluruhan spesies dan "dikotil sejati" (
eudicots) mencakup 75% dari keseluruhan spesies.
Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:
- Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis
- Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950
- Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400
- Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183
- Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035
- Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173
- Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735
- Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350
- Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225
- Araceae (suku talas-talasan): 4.025
Orchidaceae, Poaceae, Cyperaceae dan Araceae adalah monokotil.
Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang
pertanian,
kehutanan maupun
industri. Suku rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber energi
pangan bagi manusia dan
ternak dari
padi,
gandum,
jagung,
jelai,
haver,
jewawut,
tebu, serta
sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber
protein nabati dan
sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil
minyak atsiri dan bahan
obat-obatan.
Beberapa suku penting lainnya dalam kehidupan manusia adalah
Tumbuhan berbunga juga menjadi pemasok sumberdaya alam dalam bentuk
kayu,
kertas, serat (misalnya
kapas,
kapuk,
henep,
sisal,
serat manila), obat-obatan (
digitalis,
kamfer),
tumbuhan hias (ruangan maupun terbuka), dan berbagai daftar panjang kegunaan lain.