Disney terkenal sebagai produser film dan
showman, dan juga inovator dalam bidang animasi dan desain taman bermain. Ia dan anak buahnya menciptakan berbagai karakter terkenal dunia, seperti
Miki Tikus yang disuarakan oleh Disney sendiri. Ia telah memenangkan 26
Academy Awards dari 59 nominasi.
[2] Selain itu, Disney juga meraih 7
Emmy Awards.
[sunting]1901–1937: Permulaan
Walter Elias Disney lahir pada tanggal 5 Desember 1901 di 2156 N. Tripp Ave,
[3][4] Hermosa,
Chicago,
Illinois, dari pasangan
Elias Disney dan
Flora Call. Nenek moyang Walt Disney beremigrasi dari
Gowran,
Irlandia. Arundel Elias Disney, kakek buyut Disney, lahir di Kilkenny, Irlandia, pada tahun 1801, dan merupakan keturunan dari Robert d'
Isigny, orang Perancis yang berkelana ke Inggris bersama
William sang Penakluk tahun 1066.
[5] Nama d'Isigny di Anglikanisasi menjadi
Disney.
Ayahnya,
Elias Disney, pindah dari
County Huron, Ontario, ke Amerika Serikat tahun 1878, untuk mencari emas di
California, namun akhirnya bertani dengan orang tuanya di dekat
Ellis, Kansas hingga tahun 1884. Elias bekerja untuk
Union Pacific Railroad dan menikah dengan
Flora Call pada 1 Januari 1888 di
Acron, Florida. Keluarga mereka lalu pindah ke
Chicago, Illinois, tahun 1890,
[6] tempat saudaranya Robert tinggal.
[6] Pada tahun 1906, ketika Walt masih berusia empat tahun, Elias dan keluarganya pindah ke peternakan di
Marceline, Missouri,
[7] tempat saudaranya Roy baru membeli tanah.
[7] Di Marceline, Disney mengembangkan minatnya terhadap seni lukis.
[8] Salah satu tetangganya, dokter bernama "Doc" Sherwood yang sudah pensiun, membayarnya untuk menggambar kuda milik Sherwood, Rupert.
[8] Disney juga mengembangkan minatnya terhadap kereta api di Marceline.
Keluarga Disney tetap tinggal di Marceline selama empat tahun
[9] sebelum pindah ke
Kansas City tahun 1911.
[10] Di sana, Walt dan adiknya Ruth masuk ke Benton Grammar School, tempat ia bertemu Walter Pfeiffer. Pfeiffer memperkenalkan dunia
vaudeville dan film kepada Walt. Selanjutnya, Walt menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga Pfeiffer daripada di rumahnya sendiri.
[11] Ia mengikuti kursus hari Sabtu di
Kansas City Art Institute [12] Selama tinggal di Kansas City, Walt dan Ruth Disney juga sering mengunjungi
Electric Park.
Pada tahun 1917, Elias membeli saham di pabrik jelly O-Zell di
Chicago, lalu memindahkan keluarganya kembali ke kota itu.
[13] Pada tahun yang sama, Disney mula belajar di
McKinley High School dan mula menghadiri kursus malam di
Chicago Art Institute.
[14] Disney menjadi seorang kartunis untuk koran sekolahnya. Karya-karya kartunnya berbau patriotik, berfokus pada
Perang Dunia I. Disney dikeluarkan dari sekolah pada usia 16 tahun, lalu mencoba bergabung dengan Angkatan Bersenjata AS, tetapi ditolak kerana belum cukup umur.
[15]Setelah ditolak, Walt bersama salah seorang temannya bergabung dengan
Palang Merah.
[16] Setelah bergabung dengan Palang Merah, Walt dikirim ke Perancis selama setahun sebagai supir ambulans
[17]Pada tahun 1919, Walt yang hendak mencari pekerjaan di luar pabrik jelly O-Zell di Chicago,
[18] pindah kembali ke Kansas City untuk memulakan karier seninya.
[19] Setelah mempertimbangkan untuk menjadi aktor atau artis koran, ia memutuskan untuk bekerja di koran, melukis karikatur politik atau strip komik. Sayangnya, tidak ada satupun yang ingin mempekerjakannya sebagai pelukis maupun supir ambulans. Saudaranya,
Roy, yang bekerja di sebuah bank di Kansas City, membuat Walt mendapat pekerjaan sementara di Pesmen-Rubin Art Studio dari rekan kerja Roy.
[19] Di Pesmen-Rubin, Disney membuat iklan untuk surat kabar, majalah, dan bioskop.
[20] Di sinilah ia bertemu dengan kartunis
Ubbe Iwerks.
[21] Setelah berakhirnya kerja sementara di Pesmen-Rubin, mereka berdua tidak memiliki pekerjaan, lalu memutuskan untuk mendirikan perusahaannya sendiri.
[22]Pada Januari 1920, Disney dan Iwerks mendirikan perusahaan yang bernama "Iwerks-Disney Commercial Artists". Sayangnya, perusahaan itu tidak berusia lama, dan Disney pergi sementara untuk memperoleh uang di Kansas City Film Ad Company, yang selanjutnya diikuti oleh Iwerks yang tidak mampu menjalankan bisnisnya sendiri.
[23] Ketika bekerja di Kansas City Film Ad Company, tempat ia membuat iklan berdasarkan
cutout animation, Disney mengembangkan minatnya dalam bidang animasi, lantas ingin menjadi animator.
[24] Ia diperbolehkan oleh pemilik Ad Company, A.V. Cauger, untuk meminjam kamera dari tempat kerjanya untuk uji coba di rumah. Setelah membaca buku Edwin G. Lutz yang berjudul
Animated Cartoons: How They Are Made, Their Origin and Development, ia melihat animasi lebih menjanjikan bagi masa depannya dibanding
cutout animation yang dikerjakannya untuk Cauger. Akhirnya, Walt hendak membuka bisnis animasi sendiri,
[25] lalu merekrut seorang rekan kerja dari Kansas City Film Ad Company,
Fred Harman, sebagai pekerja pertamanya.
[25] Walt dan Harman kemudiannya berhasil membuat persetujuan dengan pemilik bioskop setempat Frank L. Newman, tokoh yang dikenal sebagai "
showman" paling terkenal di kawasan Kansas City pada saat itu,
[26] untuk menyiarkan kartun yang berjudul "Laugh-O-Grams" di bioskop tersebut.
[26][sunting]Laugh O'Gram Studio
Dengan tajuk "Newman Laugh-O Grams,"
[26] kartun Disney menjadi populer di Kansas City.
[27] Dari keberhasilan mereka, Disney mampu membeli
studio sendiri
[28] dan merekrut banyak animator, termasuk adik Fred Harman
Hugh Harman,
Rudolf Ising, dan sahabat Disney Ub Iwerks.
[29] Sayangnya, karena gaji karyawan yang tinggi, Walt tidak mampu mengurus keuangan dengan baik.
[30] Akibatnya, studionya dililit hutang
[30] dan bangkrut.
[31] Disney lalu mendirikan studio di
Hollywood, California.
[32]Disney dan saudaranya mengumpulkan uang untuk mendirikan studio kartun di Hollywood.
[33] Ia memerlukan distributor untuk kartun barunya
Alice Comedies yang mulai dibuatnya di Kansas City.
[31] Disney mengirim cetakan yang belum selesai ke distributor New York
Margaret Winkler. Winkler membalas Disney bahwa ia berminat untuk mengedarkan film tersebut.
[34][sunting]Alice Comedies
Virginia Davis (bintang
live-action Alice’s Wonderland) dan keluarganya pindah dari Kansas City ke Hollywood atas permintaan Disney, begitu pula Iwerks dan keluarganya. Ini merupakan awal dari
Disney Brothers' Studio yang terletak di Hyperion Avenue di
distrik Silver Lake, tempat studio tetap berdiri hingga tahun 1939. Pada tahun 1925, Disney mempekerjakan seorang perempuan muda yang bernama
Lillian Bounds untuk melukis seluloid animasi. Pada tahun yang sama, mereka berdua menikah.
Serial terbaru
Alice Comedies yang dibintangi oleh
Dawn O'Day, Margie Gay dan Lois Hardwick sukses. Pada saat serial akan berakhir tahun 1927, tumpuan lebih banyak dilakukan pada karakter animasi, terutama kucing bernama Julius yang mirip dengan
Felix the Cat.
[sunting]Oswald the Lucky Rabbit
Pada Februari 1928, Disney pergi ke
New York untuk merundingkan kenaikan bayaran dari Mintz. Disney terkejut ketika Mintz menyatakan bahwa ia tidak hanya akan menurunkan bayaran yang ia berikan pada Disney, tetapi juga memegang animator utamanya, seperti Harman, Ising, Maxwell, dan Freleng (kecuali Iwerks yang menolak meninggalkan Disney) di bawah kontraknya dan akan membuka studionya sendiri jika Disney tidak menerima pengurangan biaya. Universal Studios, bukan Disney, memiliki
trademark Oswald, dan dapat membuat film tanpa Disney. Disney menolak tawaran Mintz dan kehilangan banyak karyawannya.
Setelah ditinggalkan oleh karyawannya, Disney sekali lagi bekerja sendiri.
[35] Perlu waktu 78 tahun bagi perusahaan Disney untuk mendapatkan kembali hak karakter Oswald.
Setelah kehilangan hak milik Oswald, Disney merasakan perlunya mengembangkan karakter baru untuk menggantikannya. Ia mendapat ilham dari seekor tikus yang pernah dipeliharanya ketika bekerja di Kansas City Studio.
[36] Ub Iwerks mengerjakan ulang sketsa yang dibuat Disney agar lebih mudah dianimasi. Namun, suara dan karakter Miki dibuat oleh Disney. Menurut seorang karyawan Disney, "Ub melukis wajah Miki, tetapi Walt memberikan jiwanya."
[36] Pada awalnya, tikus itu diberi nama "Mortimer", kemudian diganti menjadi "Miki Tikus" oleh Lillian Disney yang merasa nama Mortimer tidak sesuai.
Film animasi pendek pertama yang menampilkan Miki merupakan
film bisu yang berjudul
Plane Crazy. Setelah gagal mendapatkan distributor untuk
Plane Crazy atau
The Gallopin' Gaucho, Disney akhirnya membuat kartun dengan suara yang berjudul
Steamboat Willie. Disney lalu mulai merilis kartun melalui perusahaan seorang wiraswasta yang bernama Pat Powers. Akhirnya
Steamboat Willie sukses,
[37] dan
Plane Crazy,
The Galloping Gaucho, dan semua kartun Miki selanjutnya dirilis dengan
soundtrack. Disney sendiri mengisi menyediakan efek vokal untuk kartun-kartun awalnya dan mengisi suara Miki Tikus hingga tahun 1946. Setelah dirilisnya
Steamboat Willie, Walt Disney terus berhasil menggunakan suara pada kartun-kartun selanjutnya.
[38] Miki lalu mengalahkan Felix the Cat sebagai tokoh kartun paling populer di dunia.
[36] Pada tahun 1930, Felix, walaupun bersuara juga, pudar dari latar kerana film kartun bersuaranya gagal menarik perhatian.
[39] Popularitas Miki lalu meningkat tajam pada awal tahun 1930-an.
[36][sunting]Silly Symphonies
Mengikut jejak serial Miki Tikus, serial kartun musikal yang berjudul
Silly Symphonies dirilis tahun 1929. Judul pertama dalam serial ini adalah
The Skeleton Dance, yang dilukis dan dianimasi sepenuhnya oleh Iwerks, yang juga melukis banyak kartun Disney pada tahun 1928 dan 1929. Walaupun kedua seri disambut baik, studio Disney berasa bahwa pembagian keuntungan dengan Pat Powers tidak adil.
[40] Pada tahun 1930, Disney menandatangani persetujuan distribusi baru dengan
Columbia Pictures.
Iwerks terpikat oleh Powers agar membuka studio sendiri dengan kontrak eksklusif. Iwerks mengeluarkan seri
Flip the Frog dengan kartun berwarna-nya "Fiddlesticks". Iwerks juga membuat dua seri kartun lain, yaitu
Willie Whopper dan
Comicolor. Pada tahun 1936, Iwerks menutup
studionya untuk bekerja dalam berbagai proyek yang berhubungan dengan teknologi animasi. Iwerks kembali ke Disney pada tahun 1940, lalu merintis beberapa proses film dan teknologi animasi khusus.
Pada tahun 1932, Miki Mouse menjadi watak yang populer, tetapi
Silly Symphonies tidak sesukses Miki. Pada tahun yang sama, Disney bersaing dengan kartun
Max Fleischer,
Betty Boop, yang semakin populer di kalangan penonton.
[41] Fleischer dianggap sebagai pesaing utama Disney pada 1930-an,
[42] Sementara itu, Columbia Pictures berhenti mengedarkan kartun Disney dan digantikan oleh United Artists.
[43]Pada akhir tahun 1932,
Herbert Kalmus yang baru saja menyelesaikan kamera
three-strip technicolor,
[44] mendekati Walt dan meyakinkannya untuk membuat kembali film
Flowers and Trees yang awalnya hitam putih menjadi
three-strip Technicolor.
[45] Flowers and Trees sukses dan memenangkan
Academy Award for Best Short Subject: Cartoons tahun 1932. Setelah dirilisnya
Flowers and Trees, semua kartun
Silly Symphonies selanjutnya menjadi berwarna. Disney juga berhasil menegosiasikan persetujuan dua tahun dengan Technicolor, memberikannya hak untuk menggunakan
three-strip Technicolor.
[46][47][48] Melalui
Silly Symphonies, Disney juga membuat kartunnya yang paling sukses,
The Three Little Pigs, pada tahun 1933.
[49] Kartun ini ditayangkan di bioskop selama berbulan-bulan, dan juga menampilkan lagu
hit yang menjadi lagu bagi
Depresi Besar, yaitu "Who's Afraid of the Big Bad Wolf".
[50][sunting]1937–1941: Zaman Keemasan Animasi
[sunting]"Disney's Folly": Snow White and the Seven Dwarfs
Walt Disney memperkenalkan karakter Tujuh Kurcaci dalam trailer teatrikal
Snow White (1937).
Setelah pembuatan dua seri kartun, Disney segera mulai merencanakan film fitur pada 1934. Ketika industri film mengetahui rencana Disney untuk mengadaptasi cerita
Putih Salju menjadi film fitur animasi, mereka mentertawakan rencana Disney sebagai "
Disney's Folly" (Kebodohan Disney) dan yakin bahwa proyek ini akan menghancurkan Disney. Lillian dan Roy juga membujuk Disney agar melupakan hasrat itu, namun Disney tetap ingin melanjutkan usahanya. Ia mempekerjakan profesor Don Graham dari
Chouinard Art Institute untuk memulai latihan untuk pekerja studio, berlandaskan
Silly Symphonies sebagai platform untuk menguji animasi manusia realistik, animasi watak tersendiri,
special effect, dan penggunaan proses-proses dan peralatan khusus seperti kamera
multiplane.
[51]Segala usaha pengembangan dan latihan ini digunakan untuk mengangkat mutu studio agar mampu memberikan mutu yang dikehendaki oleh Disney. Film yang berjudul
Snow White and the Seven Dwarfs diproduksi dari tahun 1934 hingga pertengahan tahun 1937, ketika studionya kehabisan dana. Untuk mendapatkan pembiayaan untuk menyiapkan film
Snow White, Disney terpaksa meminjam di
Bank of America, lalu berhasil mendapatkan uang yang diperlukannya. Setelah disiapkan, film tersebut ditayangkan di
Carthay Circle Theater pada 21 Desember 1937; pada akhir film, para penonton berdiri sambil memberikan tepuk tangan kepada
Snow White and the Seven Dwarfs.
Snow White, film animasi buatan Amerika Serikat dan Technicolor yang pertama, dirilis pada Februari 1938 setelah tercapainya persetujuan pengedaran baru dengan
RKO Radio Pictures.
[52] Film ini menjadi film yang paling berhasil pada tahun 1938 setelah memperoleh lebih $8 juta dalam tayangan pertamanya.
[sunting]Zaman Keemasan Animasi
Keberhasilan film
Snow White memangkinkan Disney untuk membangun kampus baru bagi
Walt Disney Studios di
Burbank, yang dibuka pada 24 Desember 1939.
Snow White bukan saja menandakan puncak keberhasilan Disney, tetapi juga memulai zaman yang dikenal sebagai Zaman Keemasan Animasi bagi Disney.
[53][54] Seluruh pekerja animasi film fitur, setelah menyiapkan filem
Pinocchio, melanjutkan pekerjaan untuk film
Fantasia dan
Bambi, serta tahap awal produksi
Alice in Wonderland dan
Peter Pan, sementara pekerja film pendek meneruskan pekerjaan mereka untuk kartun Miki, Donal, Gufi dan Pluto, sambil mengakhiri seri
Silly Symphonies. Animator Fred Moore mendesain ulang Miki Tikus pada akhir 1930-an, ketika Donal Bebek semakin populer di kalangan penonton dibanding Miki.
[55]Film
Pinocchio dan
Fantasia mengikut jejak
Snow White and the Seven Dwarfs ke bioskop pada tahun 1940, tetapi keduanya dalam hal keuntungan kurang memuaskan. Film
Dumboyang tidak terlalua mahal awalnya dirancang sebagai generator pendapatan, tetapi ketika film ini diproduksi, banyak animator studio berdemo, lantas menegangkan hubungan antara Disney dan artisnya dalam jangka waktu yang lama.
[sunting]1941–1945: Selama Perang Dunia II
Segera setelah dirilisnya
Dumbo pada Oktober 1941, Amerika Serikat mulai terlibat dalam
Perang Dunia II. Tentara AS mengkontrak banyak fasilitas studio Disney. Para pekerja studio membuat film pelatihan dan instruksi untuk militer, atau film pendek peningkat moral seperti
Der Fuehrer's Face. Namun, film militer tidak memberikan pendapatan.
Film fitur
Bambi dirilis pada April 1942, dan Disney berhasil merilis kembali
Snow White pada 1944. Pada tahun 1945,
The Three Caballeros adalah film fitur animasi terakhir Disney yang dibuat pada masa perang.
[sunting]1945–1955: Setelah perang
Pada akhir 1940-an, studio Disney telah pulih untuk meneruskan produksi film
Alice in Wonderland dan
Peter Pan yang tertunda akibat perang, lalu memulai produksi film
Cinderella, yang menjadi film Disney paling sukses setelah
Snow White and the Seven Dwarfs. Studio ini juga memulai serial film
live action bertema alam yang berjudul
True-Life Adventures pada tahun 1948. Meskipun berjaya melalui film fitur, film animasi pendek Disney tidak selaris dahulu, karena orang mulai memberi perhatian kepada
Warner Bros. dan bintang animasinya
Bugs Bunny.
[57] Namun, sementara Bugs Bunny semakin populer pada 1940-an, Donal Bebek juga semakin populer.
[58] Donal juga akan menggantikan Miki sebagai bintang utama Disney pada tahun 1949.
[59]Pada pertengahan 1950-an, Disney memproduksi beberapa film pendidikan mengenai program angkasa dalam kerja sama dengan desainer roket
NASA Wernher von Braun:
Man in Space dan
Man and the Moon (1955), dan
Mars and Beyond (1957).
[sunting]1955–1966: Taman bermain
Ketika melakukan kunjungan bisnis ke Chicago pada akhir 1940-an, Disney menggambar rancangan
taman bermain yang diharapkan menjadi tempat pekerjanya menghabiskan waktu dengan anak-anak mereka. Ia mendapatkan ide taman bermain anak-anak setelah mengunjungi
Children's Fairyland di
Oakland, California. Ide awalnya dikembangkan menjadi konsep untuk perusahaan besar yang menjadi
Disneyland. Disney menghabiskan lima tahun mengembangkan Disneyland dan membuka anak perusahaan, yaitu
WED Enterprises, untuk melaksanakan perencanaan dan pembuatan taman. Sekelompok kecil pekerja studio Disney bergabung dengan proyek pembangunan Disneyland sebagai insinyur dan perencana yang dijuluki
"Imagineers".
[sunting]Memasuki bidang baru
Walt Disney Productions juga memasuki bidang-bidang hiburan yang lain. Pada tahun 1950,
Treasure Island menjadi film fitur
all-live-actionpertama Disney, diikuti dengan
20,000 Leagues Under the Sea (dalam format
CinemaScope, 1954),
Old Yeller (1957),
The Shaggy Dog(1959),
Pollyanna (1960),
Swiss Family Robinson (1960),
The Absent-Minded Professor (1961), dan
The Parent Trap (1961). Studio Walt Disney juga merilis acara TV spesial pertamanya yang berjudul
One Hour in Wonderland pada tahun 1950. Disney juga memulai serial antologi mingguan di
ABC yang berjudul
Disneyland. Pada tahun 1955, dibuatlah acara televisi harian pertama Disney, yaitu
Mickey Mouse Club yang disiarkan hingga 1990-an.
Setelah tahun 1955, acara TV
Disneyland dikenal sebagai
Walt Disney Presents, beralih dari hitam ptih ke siaran warna pada tahun 1961, dan mengganti namanya lagi menjadi
Walt Disney's Wonderful World of Color, pindah dari ABC ke
NBC,
[60] dan akhirnya kembali mengganti namanya menjadi
The Wonderful World of Disney yang terus disiarkan di NBC hingga diambil alih oleh
CBS pada tahun 1981.
[61] Semenjak itu, seri antologi Walt Disney telah disiarkan dalam rangkaian ABC, NBC, Hallmark Channel dan Cartoon Network melalui persetujuan hak siar yang terpisah.
[sunting]Keberhasilan awal 1960-an
Awal 1960-an merupakan keberhasilan bagi Disney, dan Walt Disney Productions menjadi produsen utama hiburan dunia.
Setelah bertahun-tahun berusaha, Disney akhirnya memperoleh hak milik buku-buku
P.L. Travers yang berkisah mengenai seorang pengasuh ajaib. Film
Mary Poppins yang dirilis pada tahun 1964 merupakan filem Disney paling sukses sepanjang 1960-an.
[sunting]Kehidupan pribadi
Pada tahun 1925, Disney menikah dengan
Lillian Bounds. Usaha pertama mereka untuk memiliki anak berakhir dengan Lillian mengalami keguguran. Selanjutnya, Lillian melahirkan seorang anak perempuan yang bernama
Diane Marie Disney pada tanggal 18 Desember 1933. Keluarga Disney juga mengadopsi
Sharon Mae Disney (31 Desember 1936 – 16 Februari 1993).
[62]Pada akhir 1966, Disney dijadwalkan menjalani operasi leher akibat cedera lama dari bermain
polo.
[63][64] Pada 2 November 1966, selama operasi, dokter di
Providence St. Joseph Medical Center mendapati bahwa Disney mengidap tumor di paru-paru kirinya.
[65] Lima hari kemudian, Disney kembali ke rumah sakit untuk operasi, tetapi tumor telah menyebar.
[65]Disney kemudian diberitahu bahwa hidupnya hanya tinggal enam bulan lagi.
[65] Pada 30 November 1966, Disney roboh di rumahnya, tetapi berhasil diselamatkan oleh paramedis, lalu dibawa kembali ke rumah sakit, tempat ia menghembuskan nafas terakhirnya
[63] pada 15 Desember 1966, pukul 9:30 pagi, sepuluh hari setelah ulang tahunnya yang ke-65. Jenazahnya dikremasi pada 17 Desember 1966, lalu abunya disimpan di
Forest Lawn Memorial Park di
Glendale,
California.
Setelah kepergian Walt Disney, Roy Disney menguasai sepenuhnya Walt Disney Productions dan WED Enterprises.
[sunting]Academy Award
- 1932: Best Short Subject, Cartoons for: Flowers and Trees (1932)
- 1932: Honorary Award for: pembuatan Miki Tikus.
- 1934: Best Short Subject, Cartoons for: Three Little Pigs (1933)
- 1935: Best Short Subject, Cartoons for: The Tortoise and the Hare (1934)
- 1936: Best Short Subject, Cartoons for: Three Orphan Kittens (1935)
- 1937: Best Short Subject, Cartoons for: The Country Cousin (1936)
- 1938: Best Short Subject, Cartoons for: The Old Mill (1937)
- 1939: Best Short Subject, Cartoons for: Ferdinand the Bull (1938)
- 1939: Honorary Award for Snow White and the Seven Dwarfs (1937)
- 1940: Best Short Subject, Cartoons for: Ugly Duckling (1939)
- 1941: Honorary Award for: Fantasia (1940)
- 1942: Best Short Subject, Cartoons for: Lend a Paw (1941)
- 1943: Best Short Subject, Cartoons for: Der Fuehrer's Face (1942)
- 1949: Best Short Subject, Two-reel for: Seal Island (1948)
- 1949: Irving G. Thalberg Memorial Award
- 1951: Best Short Subject, Two-reel for: Beaver Valley (1950)
- 1952: Best Short Subject, Two-reel for: Nature's Half Acre (1951)
- 1953: Best Short Subject, Two-reel for: Water Birds (1952)
- 1954: Best Documentary, Features for: The Living Desert (1953)
- 1954: Best Documentary, Short Subjects for: The Alaskan Eskimo (1953)
- 1954: Best Short Subject, Cartoons for: Toot Whistle Plunk and Boom (1953)
- 1954: Best Short Subject, Two-reel for: Bear Country (1953)
- 1955: Best Documentary, Features for: The Vanishing Prairie (1954)
- 1956: Best Documentary, Short Subjects for: Men Against the Arctic
- 1959: Best Short Subject, Live Action Subjects for: Grand Canyon
- 1969: Best Short Subject, Cartoons for: Winnie the Pooh and the Blustery Day
[sunting]Penghargaan lainnya